Sabtu, 16 Mei 2015

Analisis Novel Tanah Gersang Mochtar Lubis


Judul Novel     : TANAH GERSANG
Pengarang       : Mochtar Lubis
Penerbit           : PT Pustaka Jaya
Tebal buku      : 228 Halaman
Cetakan           : Pertama 1964
                          Kedua 1982
Analisis Unsur Intrinsik :
1.      Tema                           : Kejahatan dan Ketulusan Cita
2.      Setting dan latar          :
a.        Latar tempat   ;
·         Bioskop Metropole ( ketika dia tiba di Bioskop Metropole…)
·         Rumah Joni ( saat Joni pulang kerumah, ternyata ibunya masih belum sadar…)
·         Kamar Sukandar ( mereka menyimpan hasil rampasannya di langit-langit kamar Sukandar)
·         Rumah Yusuf atau Siti Rafiah (
·         Toko Emas Tauke Ciu
·         Pasar Tanah Abang ( menyewa sebuah rumah kecil di tanah Abang)
·         Rumah Salamun (Joni bermain Ceki di rumah salamun dan bertemu dengan Lisa…)
·         Di gubuk wak salam ( dia pulang ke gubuk dan tidur bersama wak salam)
·         Rumah Dewi   ( saat Joni mengantar Dewi pulang kerumahnya, dia bertemu dengan Lisa…)
·         Apartemen Lisa (
·         Hotel De Boer ( di Medan mereka bermalam di Hotel De Boer….)
·         Hotel Prapat ( tiba kembali di Hotel Prapat, Dewi membawa…)
·         Pulau Samosir ( akan tetapi ketika hampir setengah jalanke Pulau Samosir, angin keras…)
b.      Latar Suasana  :
·         Menegangkan ( …suasana yang tegang dan kaku, kering tiada berair)
·         Mengharukan
·         Bahagia ( malam itu juga mereka di nikahkan oleh kapten Nizwar..)
·         Mencekam ( mereka membuang kedua Orang Tionghoa tersebut dengan…)
·          

c.       Latar Waktu    :
·     Petang hari sabtu (..petang hari sabtu Kapten Nizwar dan….)
·     Malam ( malam itu malam yang gelap….)
·      Siang hari (siang hari mereka tidak mempunyai kesibukan…)
·     Sabtu sore (setelah menyampaikan kepada Dewi, hari sabtu sore dia…)
·     Tahun 1944 ( dia berumur delapan tahun dalam tahun 1944)
·     Desember tahun 1945 (..itu jelas ialah dalam bulan Desember tahun 1945)
·     Tahun 1950 (…,dan akhirnya dalam tahun 1950 dia meninggalkan..)

3.      Alur               : Maju dan Mundur
4.      Tokoh            :
Ø      Joni                                         
Ø       Sukandar
Ø       Yusuf
Ø       Lisa
Ø      Maria
Ø       Dewi
Ø       Ayah dan Ibu Joni
Ø      Siti Rafiah
Ø       Kapten Nizwar
Ø      Ayah dan ibu Dewi & Lisa
5.      Perwatakan
Ø      Joni                  :
§  Sadis ( Joni senang sekali mengayunkan batu untuk memecahkan kepala cicak, atau menusuk perut kodok dengan bamboo yang di runcingkan dan merampas hingga hancur kepala capung dengan jemarinya …………..)
§   Pendendam ( awaslah kau Lisa, jika aku sudah mendapatkan engkauakan engkau rasakan balasanku!)
§  Setia ( apapun yang terjadi ku akan selalu mencitaimu Dewi, percayalah padaku..)

                       
Ø       Sukandar
§  Sewenang-wenang ( sukandar badannya tegap dan tukang berkelahi da semua anak-anak penjual rokok di bioskop itu, demikian pula anak tukang anti karcis yang lain pada takut padanya.dia kalau hendak merokok Cuma minta saja,……...)
§  Banyak Omong ( …dan Sukandar yang banyak omong )

Ø       Yusuf
§  Penyayang ( Yusuf amat setia terhadap bibinya….satu-satunya yang di cintai dan di sayangi Yusuf dalam hidupnya hanyalah Bibinya….)
§  Pendiam ( …….Yusuf yang agak pendiam.)
Ø       Lisa
§  Boros ( ………..dia memesan makanan di rumah makan dengan seenaknya sendiri dan tiap makanan yang dipesannya hanya sedikit yag dicicipinya)
§  Matre ( …sikap Lisa berubah dia mendekatkan duduknya disebelah Joni, dan memegang tangan Joni. “ apakah engkau sungguh hendak membelikan aku berlian?”)
§  Penyayang ( Joni, aku peringatkan engkau,kata Lisa, jangan kau ganggu Dewi. Adikku masih muda dan tidak mengerti laki-laki, kepalsuan. Aku tidak mau adikku menjadi korbanmu.
Ø       Dewi
§  Rapuh ( dewi menangis sambil memandang langit malam….)
§  Patuh ( aku takut pada Ayah dan Ibu…)
§  Penyayang
§  Setia
Ø       Ibu Joni
§  Acuh ( ia tidak menghiraukan keadaan Maria dan Joni)
§  Penyayang ( saat Aku sakit panas Ibu menungguiku dan membawa nampan berisi air es dan handuk kecil….)
Ø      Siti Rafiah
§  Penyayang ( gantilah baju dengan yang kering nanti kamu sakit……)
§  Penyabar ( beberapa bulan bibi di tinggalkan oleh suaminya dia tetap menunggu, hingga tiba saat mereka akan berpindah ke Jakarta….)
Ø       Kapten Nizwar
§  Penyayang (Dewi melepaskan genggaman tangan Kapten Nizwar..)
§  Baik hati
§  Pengertian (..ya aku tidak akan menggangu kalian, karena aku tau pengantin baru..)


6.      Sudut pandang
Orang ketiga serba tahu
7.      Amanat
·         Jalan hidup akan berubah, betapapun dalam diri tiap manusia itu hidup yang jahat dan yang baik, dan orang-orang yang berhasil mendisiplinkan yang jahat dalam dirinya menjadilah manusia yang berbudi dan berakal.
·         Sebenarnya tidak ada tanah gersang. Tanah gersang yang kering dan mati yang tak bisa menghidupi apa-apa lagi. Karena dengan cinta dan pengorbanan diri, napas hidup yang baru, penuh harapan yang segar-segar, dapat dibangun di mana pun.
·         Cinta tidak bisa di capai dengan harta, namun cinta yang sejati itu dapat di capai dengan perasaan yang tulus untuk saling memiliki.

Analisis Unsur Ekstrinsik
1.      Nilai Moral            :
Cinta bukanlah nafsu sesaat,yang memilikinya harus dengan uang atau harta. Tetapi cinta adalah perasaan nyaman ketika kita berada di samping orang yang kita cintai yang rasa itu akan di miliki karena sebuah cinta yang benar-benar tulus dari dalam lubuk hati.
                       
2.      Nilai Sosial            :
Segala sesuatu yang kita lakukan baik itu kebaikan atau keburukan pasti akan mendapatkan balasan. Sekecil dan sebesar keburukan apapun yang kita simpan rapat-rapat pasti akan terbongkar juga.

3.       Keunggulan Novel
Ø  Penulis menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh pembaca.
Ø  Penggambaran tokoh yang ada dalam cerita sudah sangat jelas.
Ø  Dalam novel ini kita dapa mengambil banyak pelajaran yang dapat menuntun kita pada kehidupan yang lebih baik.

4.      Kelemahan
Ø  Banyak adegan-adegan yang sedikit fulgar seperti saat ciuman, pembunuhan dan lain sebagainya.

5.      Kesimpulan

      Novel ini layak di baca untuk 17 keatas, karena dalam novel ini banyak sekali cerita-cerita yang akan di anggap tabu apabila di baca oleh anak di bawah umur. Secara keseluruhan cerita dalam novel ini sangat bagus dan dapat di jadikan pelajaran bagi setiap orang yang membacanya agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan banyak orang.

6.      Biografi Pengarang
            Mochtar Lubis (lahir di PadangSumatera Barat7 Maret 1922 – meninggal di Jakarta2 Juli 2004 pada umur 82 tahun) adalah seorang jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia. Sejak zaman pendudukan Jepang ia telah dalam lapangan penerangan. Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah dilarang terbit. Ia mendirikan majalah sastra Horizon bersama-sama kawan-kawannya. Pada waktu pemerintahan rezim Soekarno, ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya dan baru dibebaskan pada tahun 1966. Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan dalam buku Catatan Subversif (1980). Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International Association for Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.
Novelnya, Jalan Tak Ada Ujung (1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh A.H. John menjadi A Road With No End, London, 1968), mendapat Hadiah Sastra BMKN 1952; cerpennya Musim Gugur menggondol hadiah majalah Kisah tahun 1953; kumpulan cerpennya Perempuan (1956) mendapatkan Hadiah Sastra Nasional BMKN 1955-1956; novelnya, Harimau! Harimau! (1975), meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977) meraih Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979. Selain itu, Mochtar juga menerima Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar