Minggu, 24 Mei 2015

Gunung Andong

Gunung Andong
Hello holiday...
Berkemas dan berliburlah, kali ini saya akan berbagi cerita ketika naik Gunung Andong yang terletak di Kabupaten Magelang yang berbatasan dengan Kabupaten Semarang. Gunung Andong merupakan sebuah gunung yang sebenarnya tidak terlalu tinggi tetapi cukup melelahkan juga kalau kita naik, tanpa persiapan apapun. Tapi jangan khawatir soal pemandangan yang akan disuguhkan oleh Gunung Andong. Tetep amazing deh pokoknya, waktu itu (lupa tanggal berapa) masih di awal tahun 2015 saya dengan sahabat-sahabat saya memiliki rencana untuk naik gunung. Karena kami berenam sebelumnya belum pernah naik gunung manapun akhirnya kami memutuskan untuk naik gunung Andong dengan alasan karena katanya sangat cocok bagi pendaki pemula seperti kami dan alasan kedua karena dekat dengan rumah saya. Kami waktu itu sengaja memilih weekend karena kami memiliki segudang aktifitas di hari kerja (sok sibuk), so ini akan jadi weekend hebat bagi kami berenam.

Sebelum kami berangkat kami sempat bingung, bagaimana kita dapat bertahan hidup di atas gunung (lebay), sedangkan kami sama sekali tidak bisa mendirikan tenda. Akhirnya kami memutuskan untuk menginap di rumahku (Getasan perbatasan Salatiga) karena kami berenam kebetulan tidak ada yang satu daerah tetapi kami berkumpul di satu tempat yang sama (Semarang) kecuali yang kaos biru yes anak Bandung-Bawen. Pukul 21.00 WIB kami berkumpul dirumahku, jangan positif thinking dulu ya kami berkumpul tidak untuk menyiapkan segalanya tetapi kami melakukan aktifitas perempuan ketika berkumpul (ceritaaaaaa). Pukul 03.00 WIB kami bersiap untuk menuju Desa Sawit, karena kami memilih jalur pendakian melalui desa tersebut. Sebenarnya masih banyak jalur lainnya tetapi yang kami tahu jalur ini adalah jalur yang umum dilalui pendaki dari arah Salatiga. Jika anda berangkat dari arah Solo – Boyolali – Salatiga (masuk ring road (Jalan lingkar) perempatan Salip Putih ambil kiri – Kopeng – Pasar Ngablak). Dari arah Semarang-Ungaran-Bawen-Salatiga  (masuk ring road perempatan Salip Putih belok kanan) – Kopeng – Pasar Ngablak. Ketika anda sampai di Pasar Ngablak pasti anda sedikit bingung karena gang yang akan menuju Desa Sawit itu terletak di ujung pasar di tandai dengan gapura biru kalau tidak salah sih ada tulisannya agrobisnis Pasar Ngablak setelah itu ikuti plang aja sudah ada lengkap kok hehe....
Itu tadi untuk rutenya, nah kita lanjutkan cerita pendakian. Pukul 04.00 WIB kami baru sampai di Desa Sawit dan kami langsung menuju ke pos pendakian untuk registrasi dan membayar retribusi (lupa nominalnya) tapi murah banget kok. Nah ini nih pentingnya persiapan naik gunung, diantara kami berenam hanya satu yang membawa senter padahal hari masih sangat gelap enggak mungkin kalau kita nekat jalan tanpa menggunakan penerangan. Untung aja warga disitu baik-baik dapet pinjeman senter gratis deh dari Pak Mulyadi yang baik hati :D  (sodaraan). Menurut warga sekitar waktu tempuh untuk sampai puncak biasanya 2 jam sedangkan kita yang jam 04.00 WIB aja baru sampai Desa Sawit psimis dong bisa dapet sunrisenya, secara kita kan bukan pendaki profesional yang bisa jalan cepet. Kita mah apa sekumpulan perempuan yang tiap tiap berapa langkah berhenti istirahat :D tapi tak apalah
dengan segala kerja keras kami akhirnya kami dapat melihat sunrise, tapi sayang banget  saking senengnya kita sampe lupa ambil foto pas sunrise. Tapi enggak apalah bersyukur enggak ada kabut yang menghalangi kita di pagi itu.

Fyi aja ya kalau diceritain kronologi secara detail bisa lamaaaa - Sampai di puncak, kita disambut dengan jajaran gunung nan gagah menjulang, mulai dari Gunung Merbabu, Merapi, Ungaran, Telomoyo, Sindoro, Sumbing, Prau dan ada gunung lainnya yang aku enggak tau namanya tapi serius keren banget deh.  Lukisan alam yang Subhanallah banget indahnya bikin hati meleleh....
Jangan sia-siakan waktu buat bengong  ketika di atas gunung, kami berenam langsung ambil kamera dan mencari spot-spot terbaik menurut kami untuk mengabadikan momen ini.


Setelah puas menikmati indahnya alam Gunung Andong dan karena panggilan perut kami yang sudah sangat lapar kami memutuskan untuk segera turun. Jangan heran kenapa kami lapar di atas gunung bukan karena persediaan habis tapi karena memang makanan yang kami  bawa hanya beberapa bungkus biskuit, air mineral dan jelly saja hehee....


Eits ini nih plang atau name tagnya AndongPeak dari Kappa, waktu kami kesini sih masih bagus kaya gini tapi beberapa waktu yang lalu saya lihat di salah satu media sosial temen yang baru aja naik Andong udah rusak. Sayang banget ya, seharusnya jika orang yang mengaku pecinta alam dengan perantara mentadaburi alam naik gunung gitu jangan dirusak dong kalau mau kasih tulisan jangan di tiang, batu atau pohon, tulis aja di jidat biar bisa dipamerin kemana-mana hehee... enggak enggak bercanda. Tulis dikertas aja apa tulis di blog lebih bermanfaat deh. Oh iya sekadar info, sampah yang dibawa dari pucuk gunung bisa ditukarkan dengan sticker di kantor registrasi, jangan hanya karena sticker ya, kalaupun enggak dikasih sticker kan udah kewajiban kita menjaga lingkungan katanya pecinta alam hehee....sticker ini adalah salah satu media untuk mengajak kita selalu membawa turun sampah yang kita hasilkan selama dipucuk gunung, ya dimanapun kita berada deh. Sampah sampah sampah ayo buang sampah pada tempatnya dan cintai alam kita.




Minggu, 17 Mei 2015

6 CARA ALAMI MENGHILANGKAN JERAWAT

Ambil kaca, dan lihat ada enggak sih jerawat di muka?
Kalau enggak ada syukurlah, tapi kalau jerawat pada nongol di uka enggak tau tempat dan enggak tau waktu, jangan cemberut ya nanti cantiknya hilang. Mau berbagi sedikit cerita soal jerawat nih, karena aku adalah salah satu orang yang disibukan dengan masalah yang satu ini. Nasihat orang tua pertama kali ketika kita mengeluh soal jerawat pasti deh suruh ke dokter. Begitupun dengan aku, sama pertama kali langsung disuruh ke dokter, enggak ada yang salah ketika kita ngobatin jerawat pake obat macem-macem. Tapi, kalau bahan-bahan alami yang tersimpan di dalam kulkas aja bisa digunain sebagai obat jerawat kenapa enggak?
Oke kita mulai.
1. Tomat
Pilih buah tomat ang sudah matang atau tomat yang berwarna merah, ada baiknya tomat yang akan anda jadikan masker itu direbus sebentar agar lebih lunak setelah itu hancurkan bisa dengan menggunakan blender atau dengan sendok garpu. Setelah menjadi pasta oleskan pada wajah anda yang sudah dibersihkan.
2. Lemon
Mudah banget caranya, ambil sari lemon dengan cara memotong menjadi dua lalu diperas setelah itu campurkan satu sendok teh madu, aduk rata dan oleskan pada seluruh wajah anda.
3. Kulit pisang
Sederhana sekali bukan, jika buahnya dapat kita nikmati kulitnya juga bisa kita manfaatkan. Caranya sangat mudah cukup oleskan kulit pisang bagian dalam ke seluruh wajah tunggu mengering dan bilas.
4.  Lidah buaya
Caranya hanya dengan mengoleskan lendir lidah buaya pada wajah, jika anda kesulitan bagi dua lidah buaya tersebut lalu oleskan daging beserta lendirnya.
5. Putih telur
Selain dapat mengencangkan putih telur dapat menghilangkan jerawat juga looo
caranya ambil bagian putih telur, lalu oleskan pada seluruh wajah. Mudah sekali bukan?
6. Ampas teh
Ampas teh yang biasanya langsung anda buang sebaiknya sekarang anda manfaatkan saja, dengan
cara oleskan ampas teh tersebut ke seluruh wajah yang berjerawat.
Masih banyak bahan alami lainnya yang dapat anda gunakan untuk menghilangkan jerawat beserta bekasnya, tetapi apapun itu cara atau bahan yang anda pilih sebagai treatment anda dalam menghilangkan jerawat yang paling penting adalah anda harus konsisten jangan hanya melakukan ketika sadar saja hahaa.... 
next post yaa dibahas lagi soal jerawat dan sahabat-sahabatnya..

Sabtu, 16 Mei 2015

Analisis Novel Tanah Gersang Mochtar Lubis


Judul Novel     : TANAH GERSANG
Pengarang       : Mochtar Lubis
Penerbit           : PT Pustaka Jaya
Tebal buku      : 228 Halaman
Cetakan           : Pertama 1964
                          Kedua 1982
Analisis Unsur Intrinsik :
1.      Tema                           : Kejahatan dan Ketulusan Cita
2.      Setting dan latar          :
a.        Latar tempat   ;
·         Bioskop Metropole ( ketika dia tiba di Bioskop Metropole…)
·         Rumah Joni ( saat Joni pulang kerumah, ternyata ibunya masih belum sadar…)
·         Kamar Sukandar ( mereka menyimpan hasil rampasannya di langit-langit kamar Sukandar)
·         Rumah Yusuf atau Siti Rafiah (
·         Toko Emas Tauke Ciu
·         Pasar Tanah Abang ( menyewa sebuah rumah kecil di tanah Abang)
·         Rumah Salamun (Joni bermain Ceki di rumah salamun dan bertemu dengan Lisa…)
·         Di gubuk wak salam ( dia pulang ke gubuk dan tidur bersama wak salam)
·         Rumah Dewi   ( saat Joni mengantar Dewi pulang kerumahnya, dia bertemu dengan Lisa…)
·         Apartemen Lisa (
·         Hotel De Boer ( di Medan mereka bermalam di Hotel De Boer….)
·         Hotel Prapat ( tiba kembali di Hotel Prapat, Dewi membawa…)
·         Pulau Samosir ( akan tetapi ketika hampir setengah jalanke Pulau Samosir, angin keras…)
b.      Latar Suasana  :
·         Menegangkan ( …suasana yang tegang dan kaku, kering tiada berair)
·         Mengharukan
·         Bahagia ( malam itu juga mereka di nikahkan oleh kapten Nizwar..)
·         Mencekam ( mereka membuang kedua Orang Tionghoa tersebut dengan…)
·          

c.       Latar Waktu    :
·     Petang hari sabtu (..petang hari sabtu Kapten Nizwar dan….)
·     Malam ( malam itu malam yang gelap….)
·      Siang hari (siang hari mereka tidak mempunyai kesibukan…)
·     Sabtu sore (setelah menyampaikan kepada Dewi, hari sabtu sore dia…)
·     Tahun 1944 ( dia berumur delapan tahun dalam tahun 1944)
·     Desember tahun 1945 (..itu jelas ialah dalam bulan Desember tahun 1945)
·     Tahun 1950 (…,dan akhirnya dalam tahun 1950 dia meninggalkan..)

3.      Alur               : Maju dan Mundur
4.      Tokoh            :
Ø      Joni                                         
Ø       Sukandar
Ø       Yusuf
Ø       Lisa
Ø      Maria
Ø       Dewi
Ø       Ayah dan Ibu Joni
Ø      Siti Rafiah
Ø       Kapten Nizwar
Ø      Ayah dan ibu Dewi & Lisa
5.      Perwatakan
Ø      Joni                  :
§  Sadis ( Joni senang sekali mengayunkan batu untuk memecahkan kepala cicak, atau menusuk perut kodok dengan bamboo yang di runcingkan dan merampas hingga hancur kepala capung dengan jemarinya …………..)
§   Pendendam ( awaslah kau Lisa, jika aku sudah mendapatkan engkauakan engkau rasakan balasanku!)
§  Setia ( apapun yang terjadi ku akan selalu mencitaimu Dewi, percayalah padaku..)

                       
Ø       Sukandar
§  Sewenang-wenang ( sukandar badannya tegap dan tukang berkelahi da semua anak-anak penjual rokok di bioskop itu, demikian pula anak tukang anti karcis yang lain pada takut padanya.dia kalau hendak merokok Cuma minta saja,……...)
§  Banyak Omong ( …dan Sukandar yang banyak omong )

Ø       Yusuf
§  Penyayang ( Yusuf amat setia terhadap bibinya….satu-satunya yang di cintai dan di sayangi Yusuf dalam hidupnya hanyalah Bibinya….)
§  Pendiam ( …….Yusuf yang agak pendiam.)
Ø       Lisa
§  Boros ( ………..dia memesan makanan di rumah makan dengan seenaknya sendiri dan tiap makanan yang dipesannya hanya sedikit yag dicicipinya)
§  Matre ( …sikap Lisa berubah dia mendekatkan duduknya disebelah Joni, dan memegang tangan Joni. “ apakah engkau sungguh hendak membelikan aku berlian?”)
§  Penyayang ( Joni, aku peringatkan engkau,kata Lisa, jangan kau ganggu Dewi. Adikku masih muda dan tidak mengerti laki-laki, kepalsuan. Aku tidak mau adikku menjadi korbanmu.
Ø       Dewi
§  Rapuh ( dewi menangis sambil memandang langit malam….)
§  Patuh ( aku takut pada Ayah dan Ibu…)
§  Penyayang
§  Setia
Ø       Ibu Joni
§  Acuh ( ia tidak menghiraukan keadaan Maria dan Joni)
§  Penyayang ( saat Aku sakit panas Ibu menungguiku dan membawa nampan berisi air es dan handuk kecil….)
Ø      Siti Rafiah
§  Penyayang ( gantilah baju dengan yang kering nanti kamu sakit……)
§  Penyabar ( beberapa bulan bibi di tinggalkan oleh suaminya dia tetap menunggu, hingga tiba saat mereka akan berpindah ke Jakarta….)
Ø       Kapten Nizwar
§  Penyayang (Dewi melepaskan genggaman tangan Kapten Nizwar..)
§  Baik hati
§  Pengertian (..ya aku tidak akan menggangu kalian, karena aku tau pengantin baru..)


6.      Sudut pandang
Orang ketiga serba tahu
7.      Amanat
·         Jalan hidup akan berubah, betapapun dalam diri tiap manusia itu hidup yang jahat dan yang baik, dan orang-orang yang berhasil mendisiplinkan yang jahat dalam dirinya menjadilah manusia yang berbudi dan berakal.
·         Sebenarnya tidak ada tanah gersang. Tanah gersang yang kering dan mati yang tak bisa menghidupi apa-apa lagi. Karena dengan cinta dan pengorbanan diri, napas hidup yang baru, penuh harapan yang segar-segar, dapat dibangun di mana pun.
·         Cinta tidak bisa di capai dengan harta, namun cinta yang sejati itu dapat di capai dengan perasaan yang tulus untuk saling memiliki.

Analisis Unsur Ekstrinsik
1.      Nilai Moral            :
Cinta bukanlah nafsu sesaat,yang memilikinya harus dengan uang atau harta. Tetapi cinta adalah perasaan nyaman ketika kita berada di samping orang yang kita cintai yang rasa itu akan di miliki karena sebuah cinta yang benar-benar tulus dari dalam lubuk hati.
                       
2.      Nilai Sosial            :
Segala sesuatu yang kita lakukan baik itu kebaikan atau keburukan pasti akan mendapatkan balasan. Sekecil dan sebesar keburukan apapun yang kita simpan rapat-rapat pasti akan terbongkar juga.

3.       Keunggulan Novel
Ø  Penulis menggunakan bahasa yang mudah di pahami oleh pembaca.
Ø  Penggambaran tokoh yang ada dalam cerita sudah sangat jelas.
Ø  Dalam novel ini kita dapa mengambil banyak pelajaran yang dapat menuntun kita pada kehidupan yang lebih baik.

4.      Kelemahan
Ø  Banyak adegan-adegan yang sedikit fulgar seperti saat ciuman, pembunuhan dan lain sebagainya.

5.      Kesimpulan

      Novel ini layak di baca untuk 17 keatas, karena dalam novel ini banyak sekali cerita-cerita yang akan di anggap tabu apabila di baca oleh anak di bawah umur. Secara keseluruhan cerita dalam novel ini sangat bagus dan dapat di jadikan pelajaran bagi setiap orang yang membacanya agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan banyak orang.

6.      Biografi Pengarang
            Mochtar Lubis (lahir di PadangSumatera Barat7 Maret 1922 – meninggal di Jakarta2 Juli 2004 pada umur 82 tahun) adalah seorang jurnalis dan pengarang ternama asal Indonesia. Sejak zaman pendudukan Jepang ia telah dalam lapangan penerangan. Ia turut mendirikan Kantor Berita ANTARA, kemudian mendirikan dan memimpin harian Indonesia Raya yang telah dilarang terbit. Ia mendirikan majalah sastra Horizon bersama-sama kawan-kawannya. Pada waktu pemerintahan rezim Soekarno, ia dijebloskan ke dalam penjara hampir sembilan tahun lamanya dan baru dibebaskan pada tahun 1966. Pemikirannya selama di penjara, ia tuangkan dalam buku Catatan Subversif (1980). Pernah menjadi Presiden Press Foundation of Asia, anggota Dewan Pimpinan International Association for Cultural Freedom (organisasi CIA), dan anggota World Futures Studies Federation.
Novelnya, Jalan Tak Ada Ujung (1952 diterjemahkan ke bahasa Inggris oleh A.H. John menjadi A Road With No End, London, 1968), mendapat Hadiah Sastra BMKN 1952; cerpennya Musim Gugur menggondol hadiah majalah Kisah tahun 1953; kumpulan cerpennya Perempuan (1956) mendapatkan Hadiah Sastra Nasional BMKN 1955-1956; novelnya, Harimau! Harimau! (1975), meraih hadiah Yayasan Buku Utama Departeman P & K; dan novelnya Maut dan Cinta (1977) meraih Hadiah Sastra Yayasan Jaya Raya tahun 1979. Selain itu, Mochtar juga menerima Anugerah Sastra Chairil Anwar (1992).